Pages

Jumat, 09 Oktober 2009

Konsep Komunitas Literasi

Komunitas Literasi merupakan suatu wadah yang dibentuk Taman Bacaan Masyarakat Jendela Dunia, terbuka tanpa batasan bagi siapa saja yang ingin menyalurkan minat dan bakat dalam menekuni dunia literasi. Jendela Dunia sendiri bertugas untuk memfasilitasi, memberi pengetahuan serta menampung karya anggota komunitas literasi khususnya dalam hal yang berkaitan dengan dunia tulis menulis. Berbagai karya literasi seperti Artikel, Puisi/Sajak, Feature, Cerpen, Naskah (Buku) dsb, akan kami tampilkan di blog (www.jendeladuniabuku.co.cc) dan mading Taman Bacaan Masyarakat Jendela Dunia. Jika memungkinkan, karya-karya tersebut akan kami rekomendasikan ke media/penerbit. Setiap bulannya kami akan menentukan tema untuk setiap bentuk karya, sedangkan penjabarannya bebas asal sesuai dengan tema yang kami tentukan. Untuk isi blog sendiri akan kami update setiap minggu, untuk karya akan kami usahakan untuk ditampilkan seluruhnya namun jika tidak memungkinkan akan kami pilih beberapa sesuai dengan penilaian Taman Bacaan Masyarakat Jendela Dunia. Dalam pelaksanaannya komunitas literasi tebagi menjadi 2, yaotu offline (tatap muka) dan online (dunia maya/virtual). Untuk sementara ini, akan lebih difokuskan pada online. Teknis pengiriman karyanya adalah dengan melalui soft copy (Falshdisk, cd dll) atau email (bagi yang online) dan hard copy/tulisan tangan pada kertas folio (bagi yang offline). Ke depan kami akan mengupayakan untuk mengadakan konsultasi, tutorial, seminar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyangkut dunia literasi dengan dukungan penulis dan media/penerbit yang kompeten di bidangnya.

Struktur Komunitas Literasi Jendela Dunia
Penanggung Jawab Redaksi : Desy Lutfiyani
Redaktur : Iqbal Jamiluddin Latief
Editor : Llili Nuraliyah
Lay Out : Adang Nur Muhammad Iskandar

Ketentuan
1 Anggota komunitas literasi adalah member aktif Jendela Dunia  Memberikan identitas lengkap dan sebenar-benarnya
2 Ketikan yang diberikan rapi, orisinal, mengunakan bahasa yang baik dan benar serta isi tulisan tidak mengandung unsur sara, sex dan provokatif
3 Karya yang sudah dikirim berhak untuk di tampilkan oleh pihak jendela dunia dan di rekomendasikan kepada media/penerbit sesuai dengan ketentuan tertentu
4 Jika kemudian ada media/penerbit yang tertarik dengan karya komunitas literasi, untuk lebih lanjut akan berhubungan dengan pihak jendela dunia terlebih dahulu dan kemudian menjalin kerjasama atas dasar kesepakatan yang disetujui bersama
6 Jika media/penerbit ingin salah satu anggota komunitas literasi untuk mengisi/mebjadi penulis mereka, terlebih dahulu menjalin kesepakatan dengan taman bacaan masyarakat jendela dunia ynag menaungi mereka
7 Jika kemudian karya tersebut menjadi suatu karya yang dikomersilkan, Taman Bacaan Masyarakat Jendela Dunia berhak atas royalti sebesar 10% dari honorarium yang diterima penulis
8 Ketentuan lainnya yang diatur kemudian.


Prospek komunitas Literasi ini adalah wadah yang memberi kesempatan penyaluran minat dan bakat tulis menulis, menambah wawasan mengenai dunia literasi, menjajaki dan membangun link dengan sesama komunitas literasi lainnya, penulis, media, penerbit dan pihak-pihak terkait lainnya serta terlibat di berbagai kegiatan yang kemudian diadakan oleh Taman Bacaan Masyarakat Jendela Dunia. klik disini untuk masuk ke komlit JD


Concept By : Iqbal J. L.

Dunia Literasi

Dunia literasi tiada lain adalah tulis menulis. Komponen di dalamnya yaitupenulis, jurnalistik, percetakan dan media/penerbit. Feature, Artikel, Cerpen, Sajak/Puisi maupun Naskah (Buku), merupakan bentuk-bentuk karya yang dihasilkan dalam dunia literasi oleh seorang penulis. Tidak hanya minat, bakat dan kesempatan yang membuat seorang penulis kemudian dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas, kemampuan jurnalistik sangat diperlukan guna mengahsilkan karya yang bagus. Jurnalistik sendiri adalah ilmu yang sangat menunjang, khususnya bagi seorang penulis. Kemajuan teknologi menjadikan peran percetakan serta media/penerbit menjadi cukup sentral dalam dunia tulis menulis. Percetakan sendiri menjadi suatu bagian yang terpisah dari media/penerbit, karena pada umumnya media/penerbit tidak mempunyai tim cetak sendiri.  Berkah tersendiri tentunya untuk para penullis karena dengan kemajuan ini karyanya bisa dinikmati oleh masyarakat terutama melalui surat kabar, majalah, buku dsb. Komponen-komponen di ataslah yag menjadikan dunia literasi berkembang dan besar, karena satu sama lain bersifat simbiosis mutualisme.

Dampak dari lahan literasi yang semakin luas, banyak pula orang-orang yang menekuni dunia ini baik itu veteran yang masih produktif menghasilkan buah penanya, penulis yang sedang di masa emas maupun penulis pemula yang mencoba peruntungan menekuni dunia ini. Seiring berjalannnya waktu, semakin ragam pula tema yang diangkat untuk kemudian dijadikan sebuah karya-karya yang saya sebutkan tadi di awal. Ragam tema itu mulai dari sejarah, Ilmu pengetahuan, budaya, religi, ekonomi, politik, teknologi maupun topik aktual yang sedang dibicarakan orang. Ragam tema yang cukup banyak tadi, membuat khazanah literasi begitu menarik untuk digali oleh para penulis serta disimak oleh para pembaca tentunya.

Salah satu yang menarik adalah ketika sebuah karya dalam dunia apapun (termasuk dunia literasi, meski bagus namun kurang mendapat apresiasi dari media sebagai pihak yang terkait maupun masyarakat  sebaga sasaran penyampaian tulisan. Namun ironisnya, beberapa karya yang kurang bermutu justru begitu diminati. Hal itu tentu karena dunia literasi sudah dimasuki aroma industri, sehingga kebutuhan pasar yang paling utama. Terkadang tulisan bukan dihargai lagi sebagai seni, melainkan suatu Produk dimana eksistensinya akan sangat tergangtung terhadap market pasar. Meski begitu, lambat laun masyarakat makin kritis terhadap informasi yang disajikan. Namun dunia literasi boleh dikatakan tidak terlalu terseret seret oleh arus industri, masih ada kebebasan (senada dengan kebebasan jurnalisme) karena tidak terikat dengan siapapun, saya pribadi meyakini bahwa dunia literasi merupakan sebuah lahan yang bisa menghasilkan buah pena yang berkualitas tanpa mereduksi nilai idealisme dan mutu sebuah tulisan.
Maka dari itu, saya akan mengemukakan hal-hal yang mesti diperhatikan dalam dunia literasi, baik itu etika penulisan maupun strategi penulisan.

Etika Penulisan
1 Materi tidak bertentangan dengan UUD 1945, Pancasila serta peraturan yang berlaku lainnya
2 Isi tidak menyinggung kerukunan dan kebersamaan (provokatif, diskriminatif dsb)
3 Tidak melanggar hak cipta orang/pihak lain
4 Jujur dalam segala hal
5 Menggunakan bahasa yang baik dan benar
5 Ketikan rapi dan tidak dikirimkan kepada pihak lain

Strategi Penulisan
1 Semangat dan kesungguhan
2 Ketekunan dan loyalitas
3 Faham visi dan misi media
4 Pandai “Membaca”.
5 Fokus pada spesialisai ilmu
6 Berlatih

Bentuk-bentuk literasi :

ARTIKEL
Artikel adalah karangan ilmiah yang logis, tuntas, cermat, padat, jelas, tidak berlebihan, terbuka serta menggunakan bahasa yang baik dan benar .
Langkah pembuatan artikel :
 Membuat Kerangaka Karangan   Susunan sistematis pikiran-pikiran utama dan penjelas yang akan jadi garis besar artikel
 Menentukan Judul
            Miniatur isi bahasan, (singkat, padat, menarik dan menggambarkan isi artikel).
 Menentukan Tajuk
Pembuka yang memberi gambaran latar belakang/tema yang menjadi topik, biasanya seputar sejarah, cerita unik, pernyataan, kutipan ayat suci, cerita pribadi dll.
 Membuat paragrap
            Ide-ide pengendali (kalimat pengenal, topik, penjelas dan penutup).
 Membuat isi artikel
            Penjabaran topik, sifatnya informatif dan edukatif. Pointnya ada pada penggunaan bahasa yang sederhana, EYD yang baku, menghindari pemakaian istilah asing serta singkatan yang melemahkan arti.
Pengetikan artikel :
 Gunakan HVS (Kuarto) yang bersih dan rapi
 Margin tidak terlalu lebar atau tengah
 Bentuk paragrap menjorok
 Terjemahan, ungkapan, istilah asing dsb, dicetak miring
 Cantumkan no halaman, kertas dijepit di kiri atas dan tidak boleh ada kesalahan pengetikan (termasuk nama dan alamat media).
Pengiriman :
 Disesuaikan dengan pernintaan, baik deadline, jumlah halaman maupun kriteria lainnya
 Disusun rapi
 Lampirkan identitas diri
 lebih baik diantar langsung atau bisa dikirim lewat pos, email maupun faks (jika berkenan).

FEATURE
Feature merupakan karangan lengkap nonfiksi yang dipaparkan secara hidup dengan memsukkan unsur subyektifitas, pengarahan situasi/peristiwa untuk tujuan menghibur dan mendidik pembaca. Feature berbeda dengan berita namun juga tidak sama dengan artikel. Feature kreatif dalam dalam penciptaannya, informatif dalam isinya dan mengibur dalam tulisannya.
News feature             : peristiwa aktual
Pengetahuan             : data dan informasi yang dalam seta objektif
Human interest : kisah seseorang yang menyentuh

RESENSI BUKU
Resensi buku merupakan pengulasan sebuah buku secara rasional, objektif, tidak mengandung unsur kecenderungan dan kritis sehingga nantinya akan mendapatkan rekomendasi buku yang layak baca atau tidak. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam meresensi buku :
Apa yang dibicarakan
Maksud penulisan
Pencapaian tujuan
Kompetensi penulis
Sasaran/kalangan yang dituju
Gaya bahasa dan penyajian
Riset penulis
Orisinalitas dan kreatifitas
Kelebihan dan kekurangan
Identitas penulis

PUISI/SAJAK 
Puisi/Sajak merupakan suatu karya sastra yang pengungkapannya secara implisit dan samar dengan makna yang tersirat, mengacu pada lirik, irama dan berisi pesan/gambaran tertentu. Proses kreatifnya adalah menciptakan keindahan agar sajak merasuk dan hidup dalam imajinasi pembaca bahkan bisa menginspirasi. Hal-hal yang mesti diperhatikan adalah pemilihan kata (teliti, akurat dan bermakna), memberi gambaran, konkrit dan khusus, memakai bahasa kiasan, mengandung unsur sense, feeling, tone dan attention.
Jenis-jenis puisi menurut Young Berg :


Edik    : rangakaian peristiwa
Naratif : luapan batin
Dramatik        : perilaku
Didaktik          : pendidikan
Satirik : kritik
Roman            : cinta
Elegi   : ratapan
Ode     : pujian kepada seseorang
Himne             : pujian kepada tuhan

 CERPEN

Cerpen hampir sama seperti naskah (buku) tetapi lebih singkat, namun tetap utuh  sebagai suatu karya sastra. Cerpen bisa berisi pengetahuan, kisah, rasa, pandangan dsb. Titik vital cerpen terletak pada plot, yaitu persoalan yang dihadapi tokoh utama. Plot harus bertalian satu sama lain serta mempunyai korelasi dengan waktu dan cerita itu sendiri. Plot yang membuat cerita terasa hidup dan tidak jenuh, selain itu plot harus mempertimbangkan hal-hal berikut : logis, alamiah, tergambar, mudah dipahami, realita. Alangkah lebih baiknya lagi jika di dalamnya, plot mengandung unsur kejutan, dramatis, emosi dan perasaan sehingga cerita menjadi menarik untuk disimak. Plot terdiri dari pengenalan, pemaparan, klimaks cerita dan penyelesaian.